THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 06 Mei 2010

Puisi

Rumah

Rumah adalah keutuhan
di mana bunga bermekaran
di mana burung berkicauan
matahari gemilang berkilauan

Rumah adalah
ketika manusia saling menyapa
ketika Tuhan mengulurkan kasih-Nya

Minggu, 04 April 2010

Balita Perokok Aktif










Pipi tembem dan tubuh gendut ini juga dianugerahkan Tuhan kepada balita Sandi Adi Susanto yang kini tinggal di Jl Nusakambangan 19C, Kota Malang.
Apabila balita ini diam dan tertidur, orang yang melihat dapat dipastikan juga akan merasa gemas dengan bocah ini. Apalagi, omongannya begitu tegas dan blak-blakan apa adanya.
Namun, bocah yang lahir pada 18 Februari 2006 ini berbeda dengan balita pada umumnya. Kalau balita lain kebanyakan senang mengisap jempol tangan dan oleh orangtua dijauhkan dari hal yang dapat menyebabkan sakit, justru Sandi sangat senang mengisap rokok. Malahan Sandi juga sering diajak sejumlah pemuda untuk minum minuman keras (miras).

Di usianya yang belum genap 4 tahun, Sandi juga lihai mengomongkan hal-hal berbau seks maupun pornografi yang merupakan konsumsi bahan pembicaraan orang dewasa. Sandi juga ’fasih’ mengucapkan kata-kata kotor. Seperti layaknya orang dewasa, Sandi tidak cadel.

Semula Surya tak menyangka balita ini mempunyai perilaku seperti ini. Ketika duduk di atas jok sepeda motor sambil dipegangi seorang juru parkir di depan Gedung Gajayana Jl Nusakambangan, Selasa (29/12), Sandi tampak seperti kebanyakan balita lain yaitu bocah kecil yang menggemaskan. Setelah mendapat informasi bahwa balita itu merupakan perokok berat dan sering diajak menenggak miras, barulah Surya menyapanya.
Ditanya siapa namanya, balita itu dengan tegas menjawab Sandi Macan. Namun, beberapa saat kemudian dia mengubah namanya menjadi Sandi Wedhus. Sandi mengaku berusia tiga tahun. Sandi juga menceritakan sejumlah merek rokok yang disukai. ”Rokok ini enak sekali,” kata Sandi sambil mengisap dalam-dalam asap rokok merek tertentu.
Balita ini juga mengaku biasa diajak menenggak minuman beralkohol bersama teman-temannya yang sudah dewasa. Namun, menenggak miras ini tak diketahui langsung orangtuanya yaitu pasangan suami istri (pasutri) Mulud Riadi (47), dan Mujiati (41). Sandi adalah anak keempat mereka. Meski begitu, Sandi sering bercerita kepada orangtuanya kalau dia sering diajak menenggak miras dan mengeluh dadanya sesak dan kepalanya pusing.
Sandi selama ini memang tak pernah bermain dengan bocah-bocah sebayanya. Dia lebih memilih bermain dengan orang dewasa. Informasinya, pernah Sandi diajak bermain panjat pohon dengan bocah sebayanya. Begitu teman-temannya berada di atas pohon, Sandi menegurnya dengan kata-kata kotor. Tentu saja teman-temannya ketakutan.
Sejumlah juru parkir yang siang itu berada di depan Gedung Gajayana membenarkan jika Sandi perokok berat. Namun soal berapa batang atau berapa bungkus yang dihabiskan tidak ada satupun yang bisa memastikan, alias tidak bisa menghitung. Bagaimana tidak, tiap kali ada orang di dekatnya membawa rokok, Sandi selalu minta sebatang dan langsung disedot.
Meski perilaku dan omongan Sandi seperti itu, para jukir sangat menyayangi dan selalu menjaga. Bahkan, para jukir itu rela memandikan dan menceboki apabila Sandi buang air besar.
Tampaknya, hidup Sandi lebih banyak dihabiskan dengan teman-temannya di pinggir jalan ketimbang di pelukan kedua orangtuanya. Sang ayah, Mulud Riadi sibuk mencari uang untuk mempertahankan kepulan asap dapur sebagai tukang bangunan dari pagi hingga petang. Sedangkan Mujiati menghabiskan waktu di rumah orang lain yang harus dijaganya dari pukul 08.00 WIB hingga malam. Paling cepat pukul 22.00, Sandi kembali ke pelukan mereka.
Seorang pedagang rokok yang kiosnya berada di depan Gedung Gajayana, Ny Rebo, mengungkapkan, Sandi memang suka merokok. Selama ini dia tak pernah membeli dengan uangnya sendiri. Biasanya Sandi dibelikan rokok oleh teman-temannya yang telah dewasa.

Jumat, 12 Maret 2010

Kata - kata

· Kemenangan
Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan, namun bagaimana bertanding dengan baik

·
keyakinan
Sebuah keyakinan sejati tidak memerlukan keajaiban sama sekali, tetapi untuk sebuah keraguan beribu keajaiban pun tak akan cukup

·
Kesabaran
Hanya dengan kesabaran kita bisa meraih keberhasilan, karena keberhasilan adlah buah kesabaran

·
Memberi
Hiduplah untuk memberi sebanyak - banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak – banyaknya

·
Kepercayaan
Kepercayaan kalau tidak dijaga yang ada tinggal penghianatan

·
Kesombongan
Sikap sombong bisa membutakan mata dan menulikan telinga kita

·
Keramahan
Keramahan ucapan menumbuhkan keyakinan, keramahan pemikiran menumbuhkan kedamaian, keramahan memberi menumbuhkan kasih saying

·
Kedewasaan
Orang yang dewasa adalah orang yang beradap dan bisa menghormati orang laen

·
Kerja Keras
Bekerjalah seakan - akan hidup selamanya. Beribadahlah seakan -akan kamu mati besok

·
Kekuasaan
Kedudukan yang tertinngi, jangan sampai menjadikan tinggi hati, karena masih ada yang maha tinngi

·
Strategi
Melangkah tanpa strategi, seperti berjalan tanpa arah

·
Pemimpin
Sifat utama pemimpin adalah beradap dan berhati mulia